BAB IV
4.1 Data Hasil
Pengamatan
4.1.1 Halimeda tuna
Gambar Pengamatan
|
Gambar Literatur
|
4.1.2 Boergesenia forbesii
Gambar Pengamatan
|
Gambar Literatur
|
4.2 Pembahasan
Kuliah Kerja Lapangan Taksonomi Tumbuhan Rendah ini di
laksanakan pada tanggal 11-12 Oktober 2014 di Pantai Kondang Merak Kabupaten
Malang. Penelitian pertama dilakukan pada pukul 16.00 ketika pasang surut.
Ukuran plot penelitian adalah 150 m sepanjang garis pantai dan 50 m zona surut.
Penelitian kedua dilakukan di tepi pantai pada jam 06.00 pagi hari saat pasang
surut. Penelitian kedua dilakukan untuk mengidentifikasi makroalga berdasarkan
ciri morfologinya dengan menngunakan perbandingan literatur dan memperbaiki
kekurangan disaat praktikum yang pertama. Gambar spesies Halimeda tuna
di ambil dengan menggunakan perbandingan panjang penggaris.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, alga
yang kami identifikasi merupakan spesies Halimeda tuna dengan deskripsi
sebagai berikut:
Ciri-ciri :
·
Bentuk blade menyerupai kipas yang bersegmen. Bentuk kipas setengah
lingkaran dengan sedikit gelombang di sekeliling tepi segmennya
·
Tekstur kaku dan berkapur. Kapur pada permukaan blade menyebabkan warna
talus hijau keputihan.
·
Berkoloni
·
Kelengkapan tubuh berupa holdfast dan blade, stipe tidak dapat dibedakan dengan
blade
. panjang thalus 5,7 cm
dan lebarnya 4,2 cm
·
Talus berwarna hijau
·
Melekat pada substrat bebatuan
Adapun klasifikasi dari
Halimeda tuna adalah (Anonim,2013)
Divisi : Chloropohyta
Kelas
: Chlorophyceae
Bangsa
: Caulerpales
Suku
: Udoteaceae
Marga
: Halimeda
Spesies : Halimeda tuna
Menurut Nontji (1987) genus Halimeda dicirikan
dengan karakteristik talus coenocytic, genus ini berkembang baik di terumbu
karang bersubstra keras. Talus Halimeda banyak mengandung kapur dan
membentuk koloni-koloni atau berkelompok dan mempunyai alat perekat berupa rhizoid
dan bersegmen. Pada umumnya Halimeda mempunyai bentuk percabangan
yang hampir sama yaitu dichotomous dan trichotomous, bentuk segmen yang silindris
dan garis permukaan utrikel yang hampir sama yaitu heksagonal dan polygonal.
Anggadireja (2006) menyatakan bahwa Halimeda terdiri dari
18 jenis, marga alga ini berkapur menjadi salah satu penyumbang kapur air laut.
Halimeda tuna terdiri atas rantai cabang dari potongan tipis berbentuk
kipas. Potongan-potongan ini berkapur, masing-masing 2 cm tengahnya. Yang
terbesar dihubungkan satu dengan yang lainnya oleh sendi-sendi tak berkapur.
Mereka berada di bawah air surut rata-rata pada pasang surut bulan setengah,
pada pantai berbatu dan paparan terumbu, tetapi potongan-potongannya dapat
tersapu ke bagian atas pantai setelah terjadi badai.
Pada Halimeda tunathalli bersegmen-segmen
pertumbuhan meluas dan kompak, bentuk segment tipis discoid atau ginjang dengan
bagian tepi segmen berlekuk-lekuk. Percabangan utama dichotomus atau
trichotomus membentuk lengkungan kompak dalam lengkungan kompak dalam satu
rumpun. Kebanyakan Halimeda jenis ini tumbuh tumbuh di air laut jernih dengan
kedalaman lebih dari 1 m menempel pada substrat batu karang, pecahan karang.
Keberadaannya di paparan terumbu karang di daerah reef slope di seluruh
perairan pantai Indonesia. Potensi dari Halimeda tuna sebagai sumber
karbonat di laut, belum dimanfaatkan. (Karmana,1987).
4.2Boergesenia
forbesii
Klasifikasi Boergesenia forbesii, yaitu :
Kingdom Plantae
Phylum Chlorophyta
Class Ulvophyceae
Order Siphonocladales
Family Siphonocladaceae
Genus Boergesenia
Spesies Boergesenia
forbessii
Menurut Su-Fang HuangThalli hijau,
terdiri dari satu ke banyak bercabang, memanjang, vesikel pyriform membentuk
kelompok roset seperti Incurved. SiphonousSel 2-8 mm diameter di ujung distal,
1-5 cm. Penyempitan annular menonjol di ujung basal meruncing vesikel.
Orientasi apikaldipertahankan sepanjang pengembangan. Rhizoidberkembang dengan
baik dari mana uprights baru bisa muncul. Pembelahan sel dengan dimodifikasi
segregatifdivisi di sumbu utama; oleh invaginasi sentripetal di rhizoid. Sel
multinukleat, dengan banyak kloroplas discoid masing-masing 7dengan
satupyrenoid.
Hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
Thallus berbentuk seperti balon yang mirip gada melengkung dan bagian
pangkalnya sangat mengecil tempat melekatkan diri, warna hijau transparan,
berdinding tipis dan bagian dalamnya berisi cairan. Tinggi kurang dari 3 cm
sedang lebarnya 1,2 cm, dan berwarna hijau muda. Dari identifikasi ciri-ciri
tersebut dapat diketahui bahwa spesies alga inin merupakan dari divisi
Chlorophyta dengan nama spesies Boergesenia forbesii. Tampubolon (2013)
menyatakan bahwa talus membentuk seperti balon, bentuk talus silindris,
berdinding tipis dan transparan,
bagian dalamnya berisi cairan dan terlihat
mengkilap. Memiliki warna hijau
muda, holdfast rhizoid. Habitatnya berada pada substrat
batu.
Boergesenia forbesii ini mempunyai
bagian talus yang berbentuk seperti silidris yang di dalamnya dipenuhi oleh
cairan berwarna hijau. Talus dapat berwarna hijau karena menmpunyai klorofil a
dan b serta karotenoid yang spesifik.
Menurut Pelczar (2008)
menjelaskan bahwa sel-sel ganggang hijau dikelilingi oleh dinding sel, sehingga
memiliki bentuk yang tetap. Mempunyai kloroplas yang bentuknya bermacam-macam :
spiral, mangkuk, lembaran, bola, dan bintang. Jenis klorofil terkandung : a, b,
karoten, xantofil. Di dekat kloroplas terdapat pirenoid bentuk bulat dan
berwarna terang, berupa rongga yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan berupa amilum.
Reproduksi pada alga hijau yaitu secara vegetative dan secara
generative. Secara vegetative dilakukan dengan pembelahan biner oleh alga
bersel satu, ) fragmentasi oleh ganggang berbentuk benang atau ganggang
berkoloni, dan pembentukan zoospora (spora kembara) yaitu spora yang dapat
berenang, menggunakan flagella. Sedangkan secar generative dilakukan dengan konjugasi.
Alga ada yang menghasilkan gamet jantan (spermatozoid) dan gamet betina yang
disebut ovum. Pertemuan keduanya menghasilkan alga baru. Contoh Chlorophyta.
No comments:
Post a Comment